Bismillahirahmanirahim,
اللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيْمَ وَعَلى) آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ (فِي رِوَايَـةٍ: وَ بَارِكْ) عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى) آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh,
Sudah menjadi kebiasaan kalau hari kamis malam (atau malam Jumat), banyak tersebar kicauan atau status/komentar di social media yang isinya berkisar pada perkataan “Sunnah Rasul”.
Begitu juga dalam pergaulan sehari-hari di dunia nyata, terutama pengantin baru, istilah tersebut juga sering terdengar.
Menurut mereka, istilah “Sunnah Rasul” yang populer di malam Jum’at adalah penghalusan dari hubungan suami istri atau istilahnya ML dengan istri.
Bagi kita yang muslim dalam mengucapkan istilah itu bisa jadi karena ingin menutupi sesuatu yang dianggap vulgar/tabu bila disampaikan dalam ruang publik. Tapi akibatnya fatal, karena telah menyempitkan arti dari SUNNAH (sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an) menjadi hanya sebuah aktifitas seks belaka.
Sedangkan bagi mereka yang berhati fasiq yang dijangkiti penyakit islamophobia dalam mengucapkan istilah itu bisa jadi hanya ingin mengolok-olok kita umat islam, karena bagi mereka ajaran Islam identik dengan urusan seks semata.
Sehingga tidak segan-segan mereka menuduh dan melecehkan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam yang katanya doyan kawin dan pedofilia. Naudzubillahi mindzalik.
Dari mana asalnya muncul istilah “Sunnah Rasul” yang di-identikkan dengan aktivitas ML itu?
Untuk kita ketahui..semuanya berawal dari teks hadits ini: “Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat (kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi.” Dalam hadits yang lain juga disebutkan sama dengan membunuh 1000, ada juga yang menyebut 7000 Yahudi.
Bagaimana derajat hadits tersebut, apakah shahih, dhaif atau palsu?
Menurut banyak pendapat ulama, ahli hadits, hadits di atas tidak akan ditemukan dalam kitab manapun, baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih.
Teks kalimat hadist tersebut tidak mempunyai sanad/bersambung ke sahabat, apalagi ke Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan yang akhirnya pada satu kesimpulan bahwa hadits “Sunnah Rasul” di atas adalah sama sekali BUKAN Hadits, itu hadits PALSU yang telah dikarang oleh orang-orang iseng, orang tidak jelas, dan tidak bertanggung-jawab yang mengatasnamakan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bahkan kita tidak akan menemukan satu-pun hadits Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam tentang berhubungan suami istri pada malam malam tertentu, termasuk malam Jum’at. Kalau mau berhubungan badan dengan pasangan sah-mu, janganlah mengkhusus-kan hari-hari, lebih baik itu diniatkan sebagai ibadah sehingga diawali dan diakhiri dengan do’a.
Sungguh di Indonesia sangat subur akan hadits-hadits palsu dan dhaif (lemah) yang beredar dan bermaksud untuk menyesatkan dan membodoh-bodohi umat. Oleh karena itu berhati-hatilah, BERHENTILAH mengatakan “Sunnah Rasul” sebagai pengganti dari istilah berhubungan suami istri alias ML. Karena itu sama saja artinya kita menyempitkan arti kata mulia "Sunnah Rasul".
Al-Qur’an diturunkan hanya memuat prinsip2 dasar dan hukum Islam secara global sebagai aturan hidup, sedang sunnah mengajarkan kita petunjuk pelaksanaannya; jadi sunnah sangat kita perlukan jika kita hendak mengamalkan secara benar ajaran Islam guna menjadi seorang Muslim yang hakiki.
Sunnah merupakan kunci untuk memahami pesan-pesan Al-Qur’an dan sebagai perangkat pengurai yang menunjuki dari dalil-dalil yang tersedia di dalamnya.
Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur’an: “Siapa yang taat kepada Rasul, maka ia taat kepada Allah.” [Q.S. An-Nisaa': 80].
Lantas, apakah ada Sunnah Rasul yang ada keterkaitannya dengan aktivitas pada hari Jumat (atau malam Jum’at)? Kita jawab, Ada..
Hadits di bawah ini shahih sebagai rujukan:
- Memperbanyak membaca shalawat.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada pada hari Jum’at dan malam Jum’at. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Al Baihaqi).
- Membaca Al-Qur’an khususnya surat Al Kahfi. (bukan yasin)
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua Jum’at.” (HR. Al Hakim).
- Memperbanyak Do’a.
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘ashar.” (HR. Abu Dawud)
- Membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan dalam Sholat Subuh.
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada shalat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surat As Sajdah) pada raka’at pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (surat Al Insan) pada raka’at kedua.” (HR. Muslim).
Dan dianjurkan ketika di rakaat pertama sampai pada bacaan ayat ke 15, imam sujud diikuti oleh makmum.
Setelah sujud, imam berdiri kembali membaca ayat selanjutanya sampai selesai.
Sungguh, akhlak Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam merupakan kesempurnaan akhlak yang harus kita ikuti dan diteladani.
Nah..kalau bicara Sunnah Rasul di hari Jumat dan malam Jum’at....silahkan kaitkan dengan aktivitas yang disebutkan di atas. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu.” [QS Al Ahzab: 21].
Janganlah kita mengkaitkan Sunah Rasul dengan aktifitas hubungan suami istri. Bagi pasutri, berhubungan bisa kapan saja, tidak ada hari istimewa...tidak perlu disebar dan dibesar besarkan.
Wallahu a’lam
Mari menjaga, memelihara dan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam yang selama ini menjadi hukum syariat kedua setelah Al-Qur’an.
Smoga kita istiqomah menuju jalan yang lurus dan smoga Allah mengampuni dosa-dosa kita.
Aamiin.
---
Sumber: fbnya mas Mullyo (ni oam)
0 Response to "STOP! Katakan ML Dimalam JUM'AT "SUNNAH RASUL""
Posting Komentar