Banyak saya mendapat curhatan dari para isteri yg suaminya menyebalkan. Ada yg suaminya punya kebiasaan buruk, pemikiran yg menyimpang sampai yang suka selingkuh. Ada juga suaminya kawin lagi gak bilang-bilang. Atau bilang, tapi kurang mampu berlaku adil.
Suami yang begini membuat isteri sedih, menjadi beban pikiran, bahkan ada yg depresi karena menangis berkepanjangan di malam hari.
Untukmu wahai para isteri...
Jika para suami menyusahkanmu maka pahamilah lebih dahulu bahwa setiap laki-laki juga sedang belajar menyikapi masalah hidupnya yg keras. Bekerja mencari nafkah bagi keluarga, berkarir, terjun ke masyarakat dan berdakwah, semua itu memiliki tingkat stres yg berbeda-beda. Setiap lelaki menyikapi tuntutan tersebut dengan cara yg berbeda. Ada yang cepat dewasa oleh terpaan masalah dan ada juga yg lambat dewasanya. Ada yang mencari solusi syar'i, tapi ada juga yg tergoda dgn jalan pintas. Ada yang cepat taubat, ada juga yg lambat taubatnya.
Pahami itu dulu wahai para isteri ...
Karena suamimu di luar sana punya persoalan sendiri yg mungkin tidak diceritakannya kepadamu. Lalu kamu datang mengeluh ini dan itu, menuntut ini dan itu. Termasuk di antaranya menuntut perhatian dan cintanya.
Sayangnya, sebagian isteri memintanya tanpa melihat kondisi suaminya. Contohnya, suami baru pulang kerja sudah disambut dengan seribu satu cerita yg intinya keluhan dan masalah, sehingga makin membuat pusing suami. Lalu ekspresi suami menjadi diam, acuh, bahkan ketus dan marah. Respon suami yg tidak sesuai harapan isteri ini kemudian menimbulkan dugaan macam-macam yg ujungnya pertengkaran suami isteri. Akhirnya, keduanya merasa tidak dimengerti satu sama lain. Merasa tdk bahagia satu sama lain. Lalu penyalurannya muncul perilaku buruk yg semakin memperparah hubungan suami isteri.
Wahai para isteri....tahukah engkau mengapa laki-laki menikahimu? Engkau dinikahi karena lelaki pada dasarnya rapuh di balik egonya yg kuat. Lelaki butuh tempat berlabuh untuk memperbaiki kerapuhan pikiran, hati dan jasadnya dari berbagai problema kehidupan. Itulah sebabnya engkau dinikahi, agar lelaki dapat berlabuh di hatimu yang menentramkan. Itulah sebabnya doa lelaki adalah "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami).." (QS. 25:74).
Maka jadilah isteri penyenang hati suamimu. Sambutlah ia dgn senyummu yg paling manis, sambutlah ia dgn kelembutan kata dan berita gembira agar hatinya menjadi senang. Seperti yg dilakukan Ummu Sulaim yg tak langsung memberitahu suaminya, Abu Tholah, tentang kematian anak mereka karena baru pulang dari jihad. Tapi Ummu Sulaim terlebih dahulu melayani semua kebutuhan suaminya sampai tuntas. Baru setelah itu ia kabarkan tentang kematian anak mereka dgn cara yg lembut.
Wahai para isteri....
tugas utama engkau adalah melayani suami. Saya ulangi, MELAYANI suami. Yang dimaksud melayani disini bukan mencucikan bajunya dan menyiapkan segala perlengkapan kerjanya karena itu bisa dilakukan oleh pembantu. Bukan juga tertawa, bercanda dan jalan-jalan karena itu bisa dilakukan oleh anak-anaknya atau teman-temannya. Bukan juga menasehatinya ini dan itu karena itu bisa dilakukan gurunya, atasannya atau orang tuanya. Namun yg dimaksud melayani disini adalah MEMUASKAN kebutuhan biologisnya. Karena hanya ini yg tidak bisa dilakukan oleh orang lain di sekitarnya, kecuali oleh isterinya. Jika ini yg dipahami isteri (yakni memenuhi kebutuhan biologis suaminya) dijamin hampir 80% masalah suami selesai. Yang 20% diselesaikan dengan bonus pelayanan isteri lainnya.
Jika masalah kebutuhan biologis suami selesai, maka ia akan besar hati dan ringan tangan memenuhi berbagai keinginan isterinya. Sebab lelaki akan pusing dan stres jika kebutuhan biologisnya tidak terpenuhi saat itu juga. Beda dgn perempuan yg bisa menahan keinginan biologisnya. Itulah sebabnya Rasulullah saw bersabda : "Demi jiwa Muhammad yang ada di Tangan-Nya. Seorang istri belum menunaikan hak Rabbnya, sebelum dia menunaikan hak suaminya. Seandainya suami meminta pelayanan dirinya dalam kondisi dia di dapur, maka dia (tidak diperkenankan) untuk menolaknya.” (HR. Ibnu Majah, 1853 dan dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih At-Targhib, 1938)
Banyak isteri yg mengeluh bahwa ia telah melayani suaminya dengan baik tapi mengapa tetap dikhianati. Ketika saya tanya, apakah ibu telah memuaskan kebutuhan biologis suami ibu, maka ia menjawab malu-malu dengan jawaban yg tak pasti. Ingatlah, tidak sempurna ketaatan seorang isteri jika suaminya masih gelisah terhadap kebutuhan biologisnya.
Wahai para isteri...
belajarlah bagaimana cara memuaskan kebutuhan biologis suamimu. Tampillah bergairah di depannya. Kuasai ilmunya. Para ulama terdahulu telah membuat berbagai kitab tentang sex education yang syar'i. Pelajarilah dan lakukan komunikasi seksual terbuka dengan suami. Tanyakan kepada suami apa yg diinginkannya agar ia puas. Jangan belajar ilmu ini lewat jalan yg tdk syar'i. Misalnya melalui video porno atau sarana maksiat lainnya yang membuat kebutuhan mulia ini berubah menjadi hina.
Wahai para isteri...
Insya Allah rumah tanggamu akan tenteram dgn solusi yg disampaikan diatas. Namun jika engkau telah melayani kebutuhan biologis suamimu dengan baik, tapi suamimu tetap berkelakuan buruk dan selingkuh, maka kesalahan bukan terletak lagi padamu tapi di suamimu yang jahil bahkan lupa diri. Dia bertanggung jawab di hadapan Allah karena tidak bersyukur mendapatkan isteri yang sholihah.
Saran saya, walau suamimu menyebalkan tetaplah berbuat baik kepadanya. Tak perlu banyak memberi nasehat kepada suami yg sedang lupa diri karena hanya membuatnya makin marah. Doakan saja dan minta Allah memberikan berbagai ayat (pelajaran) di sekitar hidupnya agar ia cepat bertaubat.
Wahai para isteri...
Ketahuilah tujuan utama berumah tangga bukanlah untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia, tapi untuk menyempurnakan ibadahmu kepada Allah, sehingga engkau bisa masuk ke dalam surga-Nya. Seringkali Allah memberikan engkau suami yang baik, tapi kadangkala juga tidak, semua adalah jalan yang mengantarkan engkau ke surga-Nya.
Jika engkau mendapatkan suami yang menjengkelkan maka bersabarlah. Sebab surgamu terletak di tangan suamimu. Rasulullah saw bersabda, “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad 4: 341 dan selainnya. Hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1933). Dalam hadits lain disebutkan : "Wanita mana saja yang meninggal dunia, kemudian suaminya merasa ridho terhadapnya, maka ia akan masuk surga". (HR Ibnu Majah, dan di hasankan oleh Imam Tirmidzi).
Oleh sebab itu, tetaplah taat dan melayani suami walau ia tak membalasnya dengan kebaikan. karena hidup hanya sebentar. Engkau hanya butuh bersabar melayani suamimu yang menyebalkan sekian tahun, tapi imbalannya engkau mendapatkan surga selamanya karena diridhoi oleh suamimu.
Wahai para isteri...
Memang engkau sakit hati dan berkorban perasaan karena suamimu yg menyebalkan. Tapi tidak mengapa. Karena hanya sebentar. Satu hari dalam perhitungan Allah sama dengan seribu tahun dalam perhitungan manusia. Jadi hanya kurang dari 1 jam engkau bersabar dgn kelakuan suamimu. Daripada kamu melawannya yg menyebabkan engkau tidak diridhoinya, sehingga tidak masuk surga-Nya. Malah masuk ke neraka-Nya.
Jika suatu ketika suamimu berubah makin baik itu adalah bonus dari Allah, tapi kalau tidak, yg penting engkau telah dapat surga-Nya karena telah menyenangkan suami untuk mendapat ridhonya.
Wahai para isteri....
Jangan mudah juga meminta cerai jika suamimu menyebalkan. Termasuk jika suami berpoligami. Sebab jika suami yang berpoligami bisa berlaku adil dalam nafkah maka agama justru tidak menghalalkan isteri meminta cerai. Jangan terpengaruh dgn ajaran femenisme yang menuntut kesetaraan semu yg justru menyengsarakan fitrah manusia.
Wahai para isteri....
Perlu diketahui bahwa wanita bercerai dan tidak punya suami (janda ditinggal hidup suami) lebih sulit masuk surganya daripada wanita bersuami. Kalau wanita bersuami syarat masuk surganya hanya tiga, yaitu sholat fardhu, puasa ramadhan dan taat kepada suami (serta menjaga kemaluannya). Rasulullah saw bersabda : "Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” (HR. Ibnu Hibban 9/471 no.4163 dan ath-Thabrani 5/34 no.4598 dan yang lainnya; dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Adab az-Zafaf 286).
Namun jika janda (kecuali yg ditinggal mati oleh suaminya dengan ridhonya) maka syarat masuk surganya jauh lebih berat dan banyak. Kedudukan janda yg bercerai hidup dengan suaminya sama dengan lelaki (suami), karena sekarang ia menanggung urusannya sendiri. Sedang ketika jadi isteri tanggung jawabnya ada di pihak suaminya.
Oleh sebab itu, mendingan tetap jadi istri. Selain masih ada yang menanggung dalam hal nafkah, juga lebih mudah masuk surganya. Modalnya "hanya" mengorbankan perasaan karena suami menyebalkan, karena harus tetap taat kepada suami yang menyebalkan.
Hal itu jauh lebih ringan daripada lelaki (suami) yang masuk surganya berat karena harus dihisab dgn berbagai pertanyaan. Suami juga lebih berat pengorbanannya. Korban perasaan yg lebih banyak di kehidupannya yg luas, korban pikiran yg lebih memusingkan, korban waktu yg lebih terbatas, korban tenaga yg harus terkuras, bahkan korban nyawa jika diperlukan untuk berjihad. Itulah sebabnya rata-rata usia lelaki lebih pendek daripada usia perempuan karena tekanan hidupnya lebih besar daripada perempuan.
Wahai para isteri....
Maka bersyukurlah wahai para isteri walaupun suamimu menyebalkan. Semoga Allah mengikhlaskan hatimu dan meringankan langkahmu untuk tetap menjadi isteri yang sholihah.
0 Response to "SURAT TERBUKA UNTUK PARA ISTRI YANG SUAMINYA MENYEBALKAN (SUAMI BOLEH BACA)"
Posting Komentar