Membaca cerita orang orang yang berjalan kaki ratusan kilometer demi panggilan hatinya yang tidak terima ayat ayat suci yang dibaca setiap hari dinistkan oleh orang yang tidak mengerti betapa agama adalah hal yang paling dekat dan sensitif pada diri semua manusia.
Tidak terasa air mata menetes. Ada rasa yang menyelinap dalam diri betapa mulianya mereka dan betapa hinanya saya. Mereka juga punya aktivitas, kewajiban, usaha, pekerjaan. Tapi mereka memilih jalan yang ditempuh para Pasukan Siliwangi yang mungkin saja adalah kakek buyut mereka. Sungguh, apa yang mereka lakukan sangat menggugah siapa saja yang memiliki kecintaan terhadap agama dan kitab suci.
Prajurit Siliwangi yang karena Perjanjian Renvile harus meninggalkan kantong kantong gerilya di Tanah Sunda untuk kemudian hijrah ke Jawa Tengah. Lalu ternyata Belanda melanggar perjanjian itu dengan menggelar Agresi Militer II. Panglima Besar Sudirman, yang merupakan alumni Kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah akhirnya memerintahkan 29.000 prajurit Siliwangi untuk melakukan gerakan militer yang dikenal sebagai LONGMARCH SILIWANGI. Pada saat itu Divisi Siliwangi dipimpin oleh Komandan yang religius dari Mandailing Kolonel AH. Nasution.
Di penghujung tahun 1948 itu Laskar Sunda Siliwangi yang santun saat bertutur namun berani mati dalam bertempur melawan dua musuh sekaligus : Penjajah Asing Belanda dan Pemberontak PKI pimpinan Muso yang memusuhi agama dan ulama.
Di penghujung tahun 2016 ini anak keturunan para pahlawan Siliwangi itu kembali melakukan Longmarch untuk melawan arogansi penguasa ibu kota yang telah menistakan agama.
Oh Beginilah Nasibnya serdadu
Diosol
osol dan diadu-adu
Tapi biat tidak apa
Asal untuk negeri kita
Naik dan turun gunung
Hijrah pun tak bingung
Lagu Mars Siliwangi yang sering dilantunkan pada saat oleh LONG MARCH 1948 menjadi kenangan mengharukan yang layak kembali digemuruhkan oleh para penerus Maung Siliwangi untuk melawan asing dan penista agama.
0 Response to "Orang Ciamis Membuat Kita Menangis ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜"
Posting Komentar